“Negeri Kita” Karya Bhavana Asal Mataram, Tembus 10 Besar Di Ajang Linmtara 2022

Mataram– Negeri Kita menjadi salah satu karya terbaik dalam Lomba Inovasi Musik Nusantara 2022 (Linmtara 2022). Sebuah komposisi musik yang direka kelompok Bhavana asal Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) ini berhasil menduduki 10 besar dalam Grand Final Lomba Linmatara 2022. Setelah melewati proses seleksi yang cukup panjang, Bhavana dinyatakan sebagai salah satu dari 10 besar pemenang lomba dan akan tampil dalam penutupan program melalui karyanya, pada Senin (10/10/2022) mendatang di Candi Borobudur – Jawa Tengah.

Mengusung konsep tradisi sebagai muatan identitas dalam kekaryaan serta menggabungkan instrumen combo sebagai kemasan musikalnya, Bhavana mampu bersaing dengan 119 kelompok musik dari berbagai daerah di Indonesia yang terlibat dalam Linmtara 2022. Karya dengan judul “Negeri Kita”, disajikan sebagai wujud eksistensi seniman muda NTB dalam menyusun nuansa harmoni Nusantara. Sebuah gagasan kolektif dan inovatif yang dikemas secara estetis ini menjadi sebuah stimulan ke depan dalam mewacanakan bunyi. Stimulan bagi musisi yang lain untuk dapat mengeksplorasi kekayaan bunyi, tidak hanya di NTB tetapi juga di seluruh Indonesia bahkan dunia.

Photo: Kelompok Musik Bhavana Mataram, Nusa Tenggara Barat

Kelompok yang digawangi oleh enam musisi muda asal NTB, di antaranya Chandra Irawan, Tanya Efritzka, Lalu Sony Arman, Banner Imanuel Siahaan, Giyanto, Gde Agus Mega Saputra mencoba meracik citra bunyi dengan memadukan instrumen modern dan tradisi. Dalam karya Negeri kita kelompok ini menggunakan instrumen Bass, Gitar, Keyboard, dan Drum dipadukan dengan instrumen Gangsa, Kendang, Tingklik, dan Suling untuk mengiring sajian vokal dalam me-reka harmoni bunyi.

Menurut Gde Agus Mega Saputra atau yang akrab disapa Agus salah satu personel Bhavana, dalam karya yang dihadirkan, proses kreatif yang dibangun tidak terlepas dari realitas dan persinggungan nilai dalam kehidupan masyarakat. Bagaimana hal itu kemudian menjadi inspirasi dari setiap karya yang dihadirkan Bhavana. Ditransformasikan ke dalam berbagai unsur musikal, sehingga dapat menjadi sebuah pesan utuh yang dapat diterima oleh khalayak.

“Secara kekaryaan, proses kreatif yang dimunculkan tidak lepas dari persinggungan nilai-nilai tradisi masyarakat. Entah secara ritus, percampuran kebudayaan, maupun sebagai bahasa tentang realitas yang terjadi saat itu.” Kata Gde Agus melalui pesan WA, Senin (03/10).

Musik dinilai dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah menjadi sarana atau media dalam berkomunikasi dengan orang lain. Melalui citra estetis dalam hal ini musik, seseorang dapat menyampaikan ide dan gagasannya kepada orang lain, selain juga ia menjadi sarana untuk berekspresi.

“Kelompok musik Bhavana berfikir bahwa terbentuknya produk seni (musik) niscaya dapat membantu manusia dalam berpikir secara teratur dan mengomunikasikan cita rasa estetis kepada orang lain. Kelompok musik Bhavana memposisikan karya sebagai bahasa musikal, sehingga masing-masing personil dapat mengekspresikan maupun menginterpretasikan ide, gagasan, dan perasaan terkait dengan pengembangan musikal. Begitu juga audiens/penonton, memiliki kebebasan untuk interpretasi karya maupun menerjemahkan kembali bahwa lahirnya produk seni merupakan perwakilan dari estetika masyarakatnya.” Jelas Gde Agus

Linmtara 2022 sendiri merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bekerja sama dengan Yayasan Atma Nusvantara Jati (Atsanti), yang secara khusus ditujukan untuk mendorong generasi muda Indonesia agar semakin mencintai kekayaan budaya musik tradisi Indonesia melalui konsep ekspresi yang kreatif, inovatif, dan kekinian tanpa meninggalkan jati diri budaya bangsa. Orientasinya adalah merepresentasikan spirit pelestarian yang dinamis dalam menjawab tuntutan dan tantangan global dengan tetap membawa identitas keberagaman musik tradisi yang khas.

Linmtara tidak hanya berkutat mengenai perebutan gelar kejuaraan dan hadiahnya namun juga ada rangkaian integral dengan berbagai proses edukasi yang intensif. Kegiatan ini diproyeksikan akan menjadi tren di kalangan generasi muda musik nusantara dalam mengapresiasi kekayaan musik tradisi Indonesia melalui sebuah ajang kompetisi yang mendidik.